Koordinasi RUNK Dinilai Belum Berjalan

Koordinasi RUNK Dinilai Belum Berjalan

CIREBON-Kecelakaan kendaraan sering kali terjadi. Silih berganti. Melibatkan berbagai jenis kendaraan besar. Padahal, rencana umum nasional keselamatan (RUNK) sudah mengamanahkan tentang manajemen jalan yang berkeselamatan, kendaraan dan manusia yang berkeselamatan.

Pun pra dan pasca penanganan kecelakaan. Semua stakeholder memiliki tugas sesuai dengan tupoksinya. Sayangnya, tidak berhasil. Semua berjalan sendiri tanpa jalinan koordinasi RUNK. Hanya slogan. Yang akhirnya semua saling menyalahkan penanggungjawab jalan.

Ketua  Himpunan Profesi Pengemudi Indonesia, Eddy Suzendi Ama PKB SH mengatakan, banyaknya kejadian kecelakaan itu karena jalinan koordinasi yang lemah. Harusnya secara bersama-sama memikirkan apa jalan keluar untuk mengatasi road safety.

“RUNK kita itu ada lima pilar. Kelimanya harus secara komprehensif dibahas bersama. Lima pilar manajemen itu di dalamnya ada Bapenas, PU Bina Marga, Perhubungan, Polri, dan Kesehatan,” kata Eddy kepada Radar, kemarin.

BACA JUGA:

·  Kasus Covid-19 Kota Cirebon Terus Menanjak, Kadinkes: Kalau Saya Sih Minta PJJ, Save The Community!

·  Satgas Covid-19: Kasus Covid-19 Omicron Melebihi Delta

Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon itu juga menyampaikan, setiap kejadian kecelakaan 80 persen disebabkan manusia.

Yang tidak paham tentang kendaraan, dan jalan. Tidak hanya itu, lelah, lalai, mabuk dan lain-lainnya menjadi pemicu lakalantas.

“Yang jadi pertanyaan, kenapa tidak pernah berupaya agar manusia ini dibuat paham tentang kendaraan, tanggap darurat dan persiapan melakukan perjalanan. Seolah semua bungkam. Padahal manusia ujung tombak keselamatan setiap kejadian kecelakaan,” ucapnya.

Berita berlanjut di halamanan berikutnya:

BACA JUGA:

·  Ini Foto Nisan Dorce Gamalama, Tertulis Nama Asli

·  Nama Asli Dorce, Ini yang Ditulis di Nisan Makam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: